Panas Bumi

Pertamina dan PLN Bersinergi Kembangkan Energi Panas Bumi Capai Target 1 Gigawatt

Pertamina dan PLN Bersinergi Kembangkan Energi Panas Bumi Capai Target 1 Gigawatt
Pertamina dan PLN Bersinergi Kembangkan Energi Panas Bumi Capai Target 1 Gigawatt

JAKARTA - Kolaborasi antara PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) menandai babak baru pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Kedua BUMN ini menandatangani Perjanjian Komitmen Konsorsium untuk mengembangkan PLTP Ulubelu Bottoming Unit 30 MW dan PLTP Lahendong Bottoming Unit 1 sebesar 15 MW.

Proyek ini diharapkan mampu menambah kapasitas pembangkit sebesar 45 MW melalui pemanfaatan teknologi panas bumi yang lebih efisien. Sinergi ini juga menunjukkan kemampuan BUMN dalam memaksimalkan sumber daya energi nasional untuk ketahanan energi.

Nota Kesepahaman dan Potensi Investasi

Pada Agustus 2025, Pertamina dan PLN meneken Nota Kesepahaman terkait pengembangan 19 proyek panas bumi dengan total kapasitas 530 MW. Kesepakatan ini difasilitasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara/Danantara Indonesia) untuk mempercepat realisasi proyek.

Sinergi tersebut membuka peluang pengembangan tambahan kapasitas hingga 1.130 MW. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$5,4 miliar, yang mencakup wilayah kerja eksisting sekaligus area prospektif baru.

Ulubelu Bottoming Unit, Teknologi Baru dan Optimalisasi Energi

Ulubelu Bottoming Unit merupakan proyek pembangkit listrik panas bumi berbasis teknologi binary pertama yang dikembangkan bersama oleh PGE dan PLN IP. Proyek ini memanfaatkan teknologi co-generation untuk mengoptimalkan energi panas sisa dari pembangkit eksisting.

Pengembangan ini menjadi bagian dari strategi PGEO untuk mencapai target kapasitas terpasang 1 gigawatt dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah operasi lain seperti Lahendong dan Lumut Balai.

Kesepakatan Tarif Listrik dan Percepatan Proyek

Konsorsium telah mencapai kesepakatan tarif listrik untuk PLTP Ulubelu Bottoming Unit bersama PLN. Direktur Eksplorasi & Pengembangan Pertamina Geothermal Energy, Edwil Suzandi, menekankan bahwa langkah ini menjadi dasar percepatan proses pendirian joint venture dan pengadaan EPCC.

Proses Commercial Operation Date (COD) ditargetkan pada 2027 dengan seluruh tahapan, termasuk PPA, dilakukan secara simultan mulai Januari 2026. Menurut Edwil, optimalisasi energi bersih domestik menjadi kunci dalam mendorong transisi energi nasional.

Kontribusi Nyata PGE dalam Transisi Energi

Edwil menambahkan bahwa sinergi PGE dengan PLN di Ulubelu Bottoming Unit diharapkan menjadi contoh proyek bottoming lain di wilayah kerja eksisting. Proyek ini sekaligus memperkuat ekosistem transisi energi dan ketahanan energi nasional.

PGE, dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, saat ini mengelola kapasitas terpasang 727 MW dari enam wilayah operasi. Selain itu, PGE tengah mengembangkan proyek strategis seperti PLTP Hululais Unit 1 & 2 sebesar 110 MW dan beberapa proyek co-generation dengan kapasitas 230 MW.

Dampak Positif terhadap Pasar Saham

Sejak awal tahun hingga 24 Desember 2025, harga saham PGEO mencapai Rp1.085. Nilai ini mencerminkan kenaikan 15,43% sepanjang tahun, menunjukkan respon positif pasar terhadap pengembangan proyek panas bumi oleh PGE.

Lonjakan harga saham ini juga menjadi bukti bahwa investasi dalam energi bersih semakin mendapat kepercayaan investor. Kinerja ini sekaligus mendukung rencana ekspansi PGEO dan PLN IP di sektor panas bumi.

Energi Panas Bumi sebagai Pilar Ketahanan Energi Nasional

Kerja sama Pertamina dan PLN menegaskan bahwa energi panas bumi memiliki peran strategis dalam transisi energi Indonesia. Proyek bottoming seperti Ulubelu dan Lahendong tidak hanya menambah kapasitas listrik, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi nasional.

Pemanfaatan teknologi binary dan co-generation menjadi bukti bahwa inovasi dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada. Dengan strategi ini, Indonesia diharapkan dapat mencapai target energi bersih sambil menjaga stabilitas pasokan listrik nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index